Beranda | Artikel
Mengikuti Hawa Nafsu Sebab Segala Keburukan
16 jam lalu

Mengikuti Hawa Nafsu Sebab Segala Keburukan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 17 Shafar 1447 H / 11 Agustus 2025 M.

Kajian Tentang Mengikuti Hawa Nafsu Sebab Segala Keburukan

Faedah kelima dari kisah Nabi Dawud ‘alaihissalam, sebagaimana tercantum pada halaman 523, adalah bahwa mengikuti hawa nafsu merupakan sebab dari semua keburukan. Segala bentuk kejelekan dan keburukan berawal dari mengikuti hawa nafsu.

Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman kepada Nabi Dawud ‘Alaihis Salam:

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

“Wahai Dawud, sesungguhnya Kami menjadikan engkau khalifah di bumi. Maka berilah keputusan di antara manusia dengan kebenaran dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang tersesat dari jalan Allah akan mendapatkan azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Sad [38]: 26)

Ayat ini memberikan pelajaran bahwa mengikuti hawa nafsu akan menyesatkan dan memalingkan manusia dari jalan Allah. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Dawud ‘Alaihis Salam untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan benar dan menjauhi hawa nafsu.

Syaikh menyebutkan tiga sebab hawa nafsu dapat menghancurkan pemiliknya jika ia mengikutinya.

Pertama, Mengikuti hawa nafsu menghalangi seseorang dari memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya.

Allah Ta‘ala berfirman:

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ ۚ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Jika mereka tidak memenuhi panggilanmu, ketahuilah bahwa mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah? Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah kepada kaum yang zalim.” (QS. Al-Qasas [28]: 50)

Kedua, Mengikuti hawa nafsu dapat menghalangi seseorang dari menegakkan keadilan dan berpegang teguh pada kebenaran. Kecurangan dan kedzaliman sering kali terjadi karena seseorang menuruti hawa nafsunya.

Allah Ta‘ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa [4]: 135)

Hakim yang tidak adil dalam memutuskan perkara disebabkan oleh hawa nafsu. Demikian pula suami yang tidak adil dalam poligami, condong kepada salah satu istri dan menelantarkan yang lain, juga karena hawa nafsu. Contoh lain adalah pernikahan tanpa wali. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ

“Tidak ada nikah kecuali dengan wali.” (HR. At-Tirmidzi)

Bentuk ketidakadilan lain akibat hawa nafsu adalah orang tua yang lebih sayang kepada salah satu anak dan menampakkannya di depan anak-anak lainnya hingga menimbulkan kecemburuan.

Ketiga, mengikuti hawa nafsu dapat menghalangi seseorang untuk meniti jalan yang lurus yang menghantarkan kepada keridhaan Allah Rabbul ‘Alamin.

Allah Ta‘ala berfirman:

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) berada di atas suatu syariat (aturan) dari urusan itu, maka ikutilah syariat itu, dan janganlah engkau ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al-Jatsiyah [45]: 18)

Banyak manusia tidak mengetahui syariat Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-A‘raf [7]: 187)

Mereka hanya mengetahui hal-hal yang lahir dari kehidupan dunia, namun lalai terhadap akhirat. Allah Ta‘ala berfirman:

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

“Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, tetapi mereka lalai terhadap (kehidupan) akhirat.” (QS. Ar-Rum [30]: 7)

Hasan al-Bashri berkata tentang tercelanya orang yang menguasai ilmu dunia, tetapi tidak memahami agama:

‎وَاللهِ لَبَلَغَ مِنْ أَحَدِهِمْ بِدُنْيَاهُ أَنْ يُقَلِّبَ الدِّرْهَمَ عَلَى ظُفْرِهِ فَيُخْبِرُكَ بِوَزْنِهِ وَمَا يُحْسِنُ أَنْ يُصَلِّيَ

“Demi Allah, salah seorang dari mereka begitu mementingkan urusan dunianya sampai-sampai ia membalik-balikkan dirham di atas kukunya, lalu (saking pandainya) memberitahumu nilai dirham itu. Namun, ia tidak mampu memperbaiki shalatnya.”

Banyak orang sudah menuntut ilmu dunia hingga meraih gelar tinggi, bahkan menduduki jabatan penting, namun tidak mengetahui bahwa kentut dapat membatalkan wudhu.

Ada yang wudhunya tidak sesuai sunnah, bahkan tidak mengerti tata caranya. Mandi wajib pun belum dipahami dengan benar, padahal sudah berkeluarga dan memiliki cucu. Sebagiannya kuliah di perguruan tinggi umum, kemudian menikah dan memiliki anak, tetapi tetap tidak mengerti tata cara mandi wajib.

Shalat pun dilakukan sekadar menggugurkan kewajiban tanpa memperhatikan syarat dan rukunnya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Mengikuti Hawa Nafsu Sebab Segala Keburukan” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55448-mengikuti-hawa-nafsu-sebab-segala-keburukan/